Analisis Cerita Rakyat
yang Menanamkan Pendidikan yang???? (silakan mempersepsikan)
Cerita Rakyat dari
Jambi
Judul
: Anak katak
Sinopsis :
Pada
suatu hari Tuanku Raja sedang membersihkan rumput di halaman dengan menggunakan
cangkul. Tiba-tiba melompatlah seekor anak katak dari dalam rumput, cangkul
yang diayunkan mengenai kepala anak katak itu, kemudian anak katak mengadukan
kepada induknya. Pada sore hari, induk katak ingin memberitahukan perihal
kecelakaan anaknya kepada teman-temannya, dengan membawa canang dia memanggil
teman-temanhya.
Malampun
tiba, mereka berkumpul di rumah Tuanku Raja untuk membuat keributan. Berukpun
beraksi, dia mengguncang-guncangkan pohon pisang dan jambu. Tuanklu Raja
terbangun, ketika itu tangannya terpegang lumpur basah diatas kepalanya. Tuanku
Raja kaget dan bergegas pergi ke dapur hendak menyalakan lampu. Tetapi kemudian
ikan betok menggelepar di atas abu, abu itu masuk ke mata Tuanku Raja, ia
berteriak kesakitan. Lalu Tuanku Raja hendak mengambil air di dalam baskom
untuk membersihkan matanya yang sakit, akan tetapi saat tangan Tuanku Raja
masuk ke dalam baskom, ikan lele meloncat dan tangannyapun berdarah.
Dengan
tangan terluka, dia membuka pintu, ia hendak melarikan diri. Namun kerawai
(lebah yang bersarang di tanah) telah menunggu di pintu dan menggigit telinga
dan kepala Tuanku Raja. Tuanku Raja berteriak sambil menuruni tangga, di
pangkal tangga ia digigit semut merah api. Tuanku Raja meraung dan kembali ke
rumah, ia mulai sadar apa yang sedang terjadi. Kemudian setelah mengetahuinya,
Tuanku Raja bertanya kepada semua apa yang mereka harapkan.
Lalu
dari semak-semak melompatlah induk katak sambil berkata,”baiklah kalau tuanku
raja ingin tahu. Apakah luka tidak dibayar ldenda, mati tidak diberi ganti
rugi?”. Ternyata katak menginginkan denda karena anaknya telah terluka.
Analisis cerita :
1. Dari
kejadian pertama, yaitu saat Tuanku Raja tidak sengaja melukai anak katak dan
bersikap acuh. Hal ini seakan mengajarkan bahwa kita tidak perlu meminta maaf
karena tak sengaja melakukan sesuatu hal kepada orang lain.
2. Perbuatan
induk katak dan teman-temannya. Seolah-olah mengarahkan kepada anak agar jika
orang lain melakukan suatu kesalahan kepada kita, harus dibalas seperti yang
telah di lakukan. Sifat seperti ini sama hal nya dengan mendendam, sedangkan
sifat tersebut adalah sifat yang tidak terpuji.
3. Diakhir
cerita, diketahui bahwa kesusahan itu karena induk katak ingin meminta ganti
rugi pada Tuanku Raja dengan cara-cara yang menyusahkan. Seharusnya jika
mempunyai suatu niatan harus diutarakan langsung sehingga tidak menyakiti orang
yang diminta.
Judul
: Kisah negeri Jambi
Sinopsis :
Dahulu
kala di pantai Timur pulau Sumatra terdapat sebuah kerajaan yang sangat kaya
karena mempunyai banyak tambang minyak tanah. Raja yang memerintah kerajaan belum
memiliki permaisuri karena belum ada yang beliau cintai. Pada suatu hari
baginda mendengar kabar ada seorang gadis cantik dari daerah Minangkabau, Putri
Pinang Masak namanya.
Putri
Pinang Masak memang sangat cantik, akan tetapi dia juga tamak akan harta benda.
Kadang-kadang untuk mencari harta dia gunakan cara-cara yang tidak baik. Saat
utusan Baginda dari Tiimur datang untuk melamarnya, Putri Pinang Masak langsung
menerima meskipun sebenarnya ia tidak mau menikah dengan Baginda.
Ia
berkata kepada utusan Baginda,”Baiklah, saya terima lamaran Baginda. Tetapi,
ada syaratnya. Saya harap Baginda membuatkan istana yang sangat elok untuk
saya. Istana harus diselesaikan dalam waktu satu malam.”
Baginda
menyanggupi syarat yang dibuat karena memang beliau sangat mencintaiPutri
Pinang Masak. Pembangunan dilaksanakan pada senja hari, lewat tengah malam
separo pembangunan telah selesai. Putri Pinang Masak khawatir, padahal ia sudah
mencari akal agar baginda tidak mungkin menikahinya. Menjelang pagi, istana
hampir selesai hanya tinggak melicinkan saja. Baginda sangat gembira,
sebaliknya Putri Pinang Masak sangat sedih. Ia memikirkan akal apa yang dapat
dilakukannya lagi untuk menggagalkan niat Baginda dari Timur.
Tiba-tiba
Putri Pinang Masak mendapat akal, ia memasang lampu yang sangat terang di
kandang ayam. Ayam-ayam itu mengira hari telah siang dan langsung berkokok
berulang-ulang. Dengan terpaksa Baginda
menyuruh ratyatnya berhenti mengerjakan pekerjaan yang hampir selesai tersebut.
Hati Baginda hancur, harapannya pupus. Demi cinta Baginda kepada Putri Pinang
masak, semua emas permata dan istana yang hampir selesai diserahkan kepada
Putri Pinang Masak.
Putri
Pinang Masak belum puas menerima kekayaan yang sangat melimpah, ia masih ingin
menguasai daerah Timur. Benda-benda pemberian Baginda dari Timur di jual dan
digunakan untuk membeli senjata dan menyewa prajurit, lalu digunakan untuk
menyerang negeri Timur. Baginda tidak menduga jika diserang, sehingga beliau
kalah dalam perang. Putri Pinang Masak lalu menjadi negeri Timur, orang-orang
menyebut negeri itu Negeri Pinang Masak atau disebut juga negeri Pinang.
Raja-raja dari jawa menyebutnya dengan kerajaan jambe (jambe berarti pinang),
lama kelamaan Jambe berubah menjadi Jambi.
Analisis cerita :
1. Cerita
ini mengajarkan kepada anak untuk memiliki sifat tidak tegas dan mencari alasan
yang dirasionalkan untuk mengatakan “ya” dan “tidak”. Ini terlihat pada saat
Putri Pinang Masak yang sebenarnya tidak mau menikah dengan Baginda, tetap
menerima lamaran Baginda tapi kemudian mengajukan persyaratan yang tidak masuk
akal agar lamaran itu gagal. Jika Putri Pinang sudah menerima lamaran, harusnya
dia juga sportif bahwa syarat yang dia ajukan bisa dikerjakan sesuai waktu yang
sebenarnya.
2. Sifat
Putri Pinang Masak yang tamak akan harta dengan menghalalkan segala cara dan
licik. Terlihat saat kerajaan hampir selesai sesuai permintaannya, dia malah
mencari cara untuk menggagalkannya (padahal dia sendiri yang meminta). Hal ini
tidak baik untuk diceritakan, karena akan membuat anak merasa bahwa untuk
mencapai sesuatu banyak cara yang bisa ditempuh, meski cara itu tidak baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar