Senin, 07 Mei 2012

Analisis Cerita Rakyat

buku dari : Amran Tasai


Analisis Cerita Rakyat yang Menanamkan Pendidikan yang???? (silakan mempersepsikan)
Cerita Rakyat dari Jambi

Judul : Anak katak
Sinopsis :
Pada suatu hari Tuanku Raja sedang membersihkan rumput di halaman dengan menggunakan cangkul. Tiba-tiba melompatlah seekor anak katak dari dalam rumput, cangkul yang diayunkan mengenai kepala anak katak itu, kemudian anak katak mengadukan kepada induknya. Pada sore hari, induk katak ingin memberitahukan perihal kecelakaan anaknya kepada teman-temannya, dengan membawa canang dia memanggil teman-temanhya.
Malampun tiba, mereka berkumpul di rumah Tuanku Raja untuk membuat keributan. Berukpun beraksi, dia mengguncang-guncangkan pohon pisang dan jambu. Tuanklu Raja terbangun, ketika itu tangannya terpegang lumpur basah diatas kepalanya. Tuanku Raja kaget dan bergegas pergi ke dapur hendak menyalakan lampu. Tetapi kemudian ikan betok menggelepar di atas abu, abu itu masuk ke mata Tuanku Raja, ia berteriak kesakitan. Lalu Tuanku Raja hendak mengambil air di dalam baskom untuk membersihkan matanya yang sakit, akan tetapi saat tangan Tuanku Raja masuk ke dalam baskom, ikan lele meloncat dan tangannyapun berdarah.
Dengan tangan terluka, dia membuka pintu, ia hendak melarikan diri. Namun kerawai (lebah yang bersarang di tanah) telah menunggu di pintu dan menggigit telinga dan kepala Tuanku Raja. Tuanku Raja berteriak sambil menuruni tangga, di pangkal tangga ia digigit semut merah api. Tuanku Raja meraung dan kembali ke rumah, ia mulai sadar apa yang sedang terjadi. Kemudian setelah mengetahuinya, Tuanku Raja bertanya kepada semua apa yang mereka harapkan.
Lalu dari semak-semak melompatlah induk katak sambil berkata,”baiklah kalau tuanku raja ingin tahu. Apakah luka tidak dibayar ldenda, mati tidak diberi ganti rugi?”. Ternyata katak menginginkan denda karena anaknya telah terluka.

Analisis cerita :
1.      Dari kejadian pertama, yaitu saat Tuanku Raja tidak sengaja melukai anak katak dan bersikap acuh. Hal ini seakan mengajarkan bahwa kita tidak perlu meminta maaf karena tak sengaja melakukan sesuatu hal kepada orang lain.
2.      Perbuatan induk katak dan teman-temannya. Seolah-olah mengarahkan kepada anak agar jika orang lain melakukan suatu kesalahan kepada kita, harus dibalas seperti yang telah di lakukan. Sifat seperti ini sama hal nya dengan mendendam, sedangkan sifat tersebut adalah sifat yang tidak terpuji.
3.      Diakhir cerita, diketahui bahwa kesusahan itu karena induk katak ingin meminta ganti rugi pada Tuanku Raja dengan cara-cara yang menyusahkan. Seharusnya jika mempunyai suatu niatan harus diutarakan langsung sehingga tidak menyakiti orang yang diminta.

Judul : Kisah negeri Jambi
Sinopsis :
Dahulu kala di pantai Timur pulau Sumatra terdapat sebuah kerajaan yang sangat kaya karena mempunyai banyak tambang minyak tanah. Raja yang memerintah kerajaan belum memiliki permaisuri karena belum ada yang beliau cintai. Pada suatu hari baginda mendengar kabar ada seorang gadis cantik dari daerah Minangkabau, Putri Pinang Masak namanya.
Putri Pinang Masak memang sangat cantik, akan tetapi dia juga tamak akan harta benda. Kadang-kadang untuk mencari harta dia gunakan cara-cara yang tidak baik. Saat utusan Baginda dari Tiimur datang untuk melamarnya, Putri Pinang Masak langsung menerima meskipun sebenarnya ia tidak mau menikah dengan Baginda.
Ia berkata kepada utusan Baginda,”Baiklah, saya terima lamaran Baginda. Tetapi, ada syaratnya. Saya harap Baginda membuatkan istana yang sangat elok untuk saya. Istana harus diselesaikan dalam waktu satu malam.”
Baginda menyanggupi syarat yang dibuat karena memang beliau sangat mencintaiPutri Pinang Masak. Pembangunan dilaksanakan pada senja hari, lewat tengah malam separo pembangunan telah selesai. Putri Pinang Masak khawatir, padahal ia sudah mencari akal agar baginda tidak mungkin menikahinya. Menjelang pagi, istana hampir selesai hanya tinggak melicinkan saja. Baginda sangat gembira, sebaliknya Putri Pinang Masak sangat sedih. Ia memikirkan akal apa yang dapat dilakukannya lagi untuk menggagalkan niat Baginda dari Timur.
Tiba-tiba Putri Pinang Masak mendapat akal, ia memasang lampu yang sangat terang di kandang ayam. Ayam-ayam itu mengira hari telah siang dan langsung berkokok berulang-ulang.  Dengan terpaksa Baginda menyuruh ratyatnya berhenti mengerjakan pekerjaan yang hampir selesai tersebut. Hati Baginda hancur, harapannya pupus. Demi cinta Baginda kepada Putri Pinang masak, semua emas permata dan istana yang hampir selesai diserahkan kepada Putri Pinang Masak.
Putri Pinang Masak belum puas menerima kekayaan yang sangat melimpah, ia masih ingin menguasai daerah Timur. Benda-benda pemberian Baginda dari Timur di jual dan digunakan untuk membeli senjata dan menyewa prajurit, lalu digunakan untuk menyerang negeri Timur. Baginda tidak menduga jika diserang, sehingga beliau kalah dalam perang. Putri Pinang Masak lalu menjadi negeri Timur, orang-orang menyebut negeri itu Negeri Pinang Masak atau disebut juga negeri Pinang. Raja-raja dari jawa menyebutnya dengan kerajaan jambe (jambe berarti pinang), lama kelamaan Jambe berubah menjadi Jambi.
Analisis cerita :
1.      Cerita ini mengajarkan kepada anak untuk memiliki sifat tidak tegas dan mencari alasan yang dirasionalkan untuk mengatakan “ya” dan “tidak”. Ini terlihat pada saat Putri Pinang Masak yang sebenarnya tidak mau menikah dengan Baginda, tetap menerima lamaran Baginda tapi kemudian mengajukan persyaratan yang tidak masuk akal agar lamaran itu gagal. Jika Putri Pinang sudah menerima lamaran, harusnya dia juga sportif bahwa syarat yang dia ajukan bisa dikerjakan sesuai waktu yang sebenarnya.
2.      Sifat Putri Pinang Masak yang tamak akan harta dengan menghalalkan segala cara dan licik. Terlihat saat kerajaan hampir selesai sesuai permintaannya, dia malah mencari cara untuk menggagalkannya (padahal dia sendiri yang meminta). Hal ini tidak baik untuk diceritakan, karena akan membuat anak merasa bahwa untuk mencapai sesuatu banyak cara yang bisa ditempuh, meski cara itu tidak baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar