Rabu, 13 November 2013

VERBATIM KONSELING DENGAN TEKNIK TRAIT AND FACTOR


VERBATIM KONSELING INDIVIDUAL

Keterangan : Verbatim ini langsung menceritakan pada pertemuan ketiga, untuk pertemuan kesatu dan kedua akan diceritakan hasil dari pertemuannya saja. Selain kesimpulan,  juga akan diceritakan jalan keluar yang diambil oleh klien. Setelah melakukan konseling pertama dan kedua maka dilakukan homevisit kepada klien, baru selanjutnya konseling pertemuan ketiga.
Nama Klien     : S.L.C.G.
Tanggal lahir   : 22 Juli 1998
Kelas               : IX-A
Permasalahan  : Bimbang memilih studi lanjut

1.      Konseling Pertemuan Pertama         :
Klien mengungkapkan bahwa dia disuruh oleh orang tuanya masuk SMA dan nanti mengambil jurusan IPA, untuk itu mulai dari sekarang klien sudah harus meningkatkan kemampuannya dalam mapel IPA agar tidak kaget waktu masuk SMA. Akan tetapi klien menjadi malas, karena dia memiliki cita-cita ingin menekuni di bidang sastra saat kuliah nanti, untuk itu dia ingin masuk SMA tetapi jurusannya Bahasa. Saat mengungkapkan keinginannnya masuk SMA nanti. Setelah dilakukan pengungkapan ternyata klien memiliki pemahaman bahwa kalau ingin masuk kuliah jurusan bahasa, SMA-nya juga harus jurusan bahasa. Klien kurang memahami tentang studi lanjut, untuk itu di terangkan tentang studi lanjut.
Hasil pertemuan klien akan mengatakan kepada orang tuanya bahwa dia ternyata cuma salah pemahaman, dan dia mau nanti masuk jurusan IPA. Les juga akan diikutinya agar nanti dia mendapatkan beasiswa prestasi.
  
2.      Konseling Pertemuan Kedua             :
Pada konseling kedua ini praktikan sudah melihat nilai raport klien dari kelas VII sampai kelas IX. Nilai klien bisa dibilang rata-rata, tidak menonjol dalam suatu bidang nilai IPA dan IPS juga relatif sama. Dalam konseling kedua ini klien mengungkapkan bahwa dia sudah memberitahu orang tuanya dan menuruti nasihatnya. Orang tua klien menyuruh klien untuk belajar dengan tekun agar nilai-nilainya bagus sehingga dia bisa masuk sekolah favorit. Namun ternyata klien menceritakan lagi bahwadia kurang begitu suka dengan pelajaran berhitung.
Hasil dari pertemuan klien memahami bahwa memang kalau tidak bisa dia harus mau belajar, kalau dia tidak belajar dia tidak akan bisa. Klien berjanji akan membuat catatan yang rapi dan banyak berlatih soal agar kemampuan berhitungnya meningkat.
Home visit :
Setelah melakukan konseling kedua dilakukan homevisit guna menambahkan informasi yang sudah dilakukan dikonseling pertama dan kudua. Tujuannya agar dalam konseling ketiga nanti klien sudah mampu mandiri mencari solusi dari permasalahannya.
Hasil dari Home visit, orang tua memperhatikan sekali tentang semua yang menyangkut belajar anak. Apabila di rumah klien juga sering belajar sendiri, belajar dengan orang tuanya, atau belajar kelompok bersama teman-temannya. Orang tua juga menyempatkan untuk memeriksa catatan klien, tetapi sejauh ini tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan. Biasanya yang ditemukan hanya coretan-coretan yang tidak penting. Untuk masalah studi lanjut orang tuanya berharap anaknya tidak salah pilih jurusan nantinya, kalau nanti masuk SMA-Bahasa orang tuanya khawatir dia akan kesulitan saat SNMPTN.

3.      Konseling Pertemuan Ketiga             :
Pada konseling ketiga, klien telah membuat janji akan bertemu lagi saat jam pulang sekolah di depan kelas IX-A

PENDAHULUAN

Klien
Siang Buk….

Praktikan
Iya selamat siang Dek…dari mana kok dari arah sana (utara)?
Menyambut kehadiran Klien
Klien
Tadi ketemu temen dulu Buk……apa ibu sudah lama nunggu saya di sini?

Praktikan
Belum kok Dek….bagaimana tadi pelajarannya? Lancar?

Klien
Ya gitulah Buk…masa sehari ulangan semua Buk….shock saya Buk…

Praktikan
Tapi bisa mengerjakan bukan?

Klien
Bisa sih Buk…tapi enggak tahu hasilnya bagaimana

Praktikan
Tapi sebelumnya coba ceritakan lagi, pertemuan pertama dan kedua kemarin kesimpulannya apa? Hayow masih ingat tidak

Klien
Masih dong Bu…yang pertama kemaren kan saya ternyata salah paham Buk tentang jurusan di SMA, jadi malu sendiri Buk. Ternyata bapak saya bener bilangnya

Praktikan
Iya…Lalu?

Klien
Nah pertemuan kedua kemaren saya berusaha menyenangi pelajaran berhitung Buk, kemarin saya dibelikan latihan soal Buk, trus ada cara praktis menjawab jadi penasaran saya Buk

Praktikan
Wah Adek ternyata masih ingat ya…dan saya bangga lho ternyata Adek juga melakukannya. Tetap semangat ya Dek.

Klien
Iya Buk..pasti itu..

Praktikan
Apakah sekarang adek masih ada yang mau diceritakan kepada ibu, sampai-sampai bersemangat sekali tadi malam sms ibu katanya  mau bertemu.

Klien
Hehehe Iya buk masih ada gimanaaa gitu Buk.

Praktikan
Baiklah,  disini kita akan berbincang-bincang lagi berkaitan dengan masalah yang Adek hadapi. Tentu saja tujuannya agar masalah teratasi, bagaimana setuju?”
Menciptakan hubungan baik.
Klien
Iya Buk, lagian saya juga mau tenang, kan bentar lagi semesteran Buk, nggak mau malah mikir kaya gini.

Praktikan
Untuk memahami  masalah Adek, ibu perlu beberapa keterangan lagi. Tidak keberatan bukan? Tenang saja kerahasiaan terjamin kok.

Klien
Siap Buk, nanti saya akan cerita semua hal kepada Ibu……

Praktikan
Sekarang coba ceritakan kepada Ibu, apa yang adek pikirkan, ceritakan seluruhnya apa adanya. Sekali lagi percayalah saya jamin rahasianya.
Mendengar keluhan klien
Klien
Emmm apa ya Buk…..

Praktikan
Jangan ragu dek, cerita saja….apapun itu pasti saya dengarkan

Klien
Saya memang sudah les sih Buk, tapi saya takut tidak bisa membanggakan kedua orang tua saya Buk…

Praktikan
Kalau ibu boleh tahu, membanggakan yang Adek maksud itu yang seperti apa?

Klien
Ya bikin bangga Buk, nilai UAS bagus, UAN ntar juga bagus trus masuk SMA favorit. Pati orang tua saya bangga Buk..

Praktikan
Em….begitu. apa lagi Dek?

Klien
Yaa gimana ya Buk, saya tu juga masih suka males-malesan Buk. Nilai mid saya kemarin juga jelek. Saya kan jadi tambah pesimis Buk.

Praktikan
Sesuai keterangan yang telah adek berikan, memang benar permasalah seperti itu harus diatasi. Tentunya ingin segera bisa tenang dan konsentrasi belajar kan?
Mempersetujukan tujuan
Klien
Iya lah Buk…..lagian saya juga mesti siap dari sekarang, tujuan saya harus jelas juga. Trus nggak malesan kaya gini.


INTI

Praktikan
Tadi adek mengatakan ingin membanggakan orang tua dan mengatakan lagi bahwa nilai Mid nya kurang bagus. Bisa cerita kepada ibu lebih lanjut?
Mengumpulkan informasi (analisis)
Klien
Jadi begini Buk…saya itu udah ikut bimbel,,,ikut les disekolahan,,,tapi kok ya nilai mid saya jelek. Orang tua sih tidak marah Buk waktu melihat hasilnya. Tapi saya tahu pasti orang tua saya kecewa.

Praktikan
Mengapa adek bisa tahu kalau orang tua adek kecewa?

Klien
Ya…bapak cuma bilang besok belajarnya dibenahi. Trus ibu juga cuma mengatakan ya udah nggak apa-apa, besok dibenahi lagi. Saya malah jadi nggak enak.

Praktikan
Tetapi adek juga mengatakan bahwa katanya sudah mulai senang berlatih soal dan menemukan cara baru belajar?

Klien
Iya Buk…tetapi saya malah paham yang jelasin guru bimbel saya Buk kalau mapel berhitung. Kan saya juga ikut les di sekolahan Buk?

Praktikan
Em…jadi selain di sekolah adek juga mengikuti bimbel. Begitu?

Klien
Iya buk, dan penjelasannya antara di sekolah dan di luar sekolah itu saya ngrasanya beda.


Praktikan
Berbeda bagaimana?

Klien
Kalau berhitung, guru di bimbel saya pakai cara gampang Buk, jadi saya cepat memahami. Kalau di sekolah kok saya ngrasanya panjang banget trus nggak paham-paham.

Praktikan
Kalau untuk mapel selain berhitung apakah juga sama saja?

Klien
Yaaa nggak buk......Cuma berhitung aja saya ngrasanya.

Praktikan
Dari keterangan yang adek sampaikan, yang adek fikirkan saat ini adalah  tidak ingin membuat orang tua adek kecewa, tetapi malah 2 les yang diikuti malah membuat adek bingung karena cara penjelasannya berbeda. Sehingga nilai Mid adek malah turun, apa benar begitu?
Memadukan informasi (sintesis)
Klien
Iya buk…benar begitu kok. Jadi malah bingung ikut les dua. Pagi udah ikut pembinaan, pulang sekolah ada jam tambahan. Sore bimbel buk….

Praktikan
Baiklah…sekarang sudah dapat kita ketahui ya, bahwa adek menjadi malas itu karena nilai Mid-nya kurang bagus, hal itu karena adek bingung dalam memahami penjelasan dari guru yang mana. Bagaimana? Benar?
Merumuskan penyebab masalah (diagnosis)
Klien
Iya Buk. Cocok sekali deh..

Praktikan
Wajar kalau adek malah bingung. Nah untuk itu maka perlu dicari pemecahan masalahnya

Klien
Baik Buk….saya juga nggak mau malah dibebani kaya gini.

Praktikan
Dek, sekarang mari coba kita pikirkan bagaimana caranya agar adek dapat keluar dari beban yang membuat adek tidak nyaman
Mencari kemungkinan jalan keluar (prognosis)
Klien
Oke Buk….

Praktikan
Coba menurut adek apa jalan keluarnya?

Klien
Apa ya buk….emmmm…hehehe

Praktikan
Katakan saja Dek, tidak apa-apa….

Klien
Pengennya ikut les yang saya bisa cocok dengan gurunya Buk. Jadikan nggak sia-sia saya belajarnya. Percuma dong saya les banyak tapi malah nggak masuk di otak. Capek juga malahan buk.

Praktikan
Baik….ada cara lain lagi?

Klien
Iya itu buk…karena saya bisa menangkap pelajaran dengan baik kalau saya nyaman dengan gurunya dan diterangkan dengan cara yang asik.
Kalau meningkatkan nilai bisa dengan belajar kelompok juga sih buk….saya punya kelompok belajar kok.

Praktikan
Dari beberapa cara yang diungkapkan adek tersebut, mana yang paling tepat dilakukan? Yang mana Dek?
Memilih jalan keluar yang tepat.
Klien
Itu Buk, untuk pelajaran berhitung saya lesnya dibimbel saja  biar saya lebih fokus, kalau di sekolah saya nggak ikut saja Buk, ikut yang bukan mapel berhitung aja.

Praktikan
Baik, saya sependapat….ternyata adek sudah memahami diri adek bagaimana

Klien
Iya Buk

Praktikan
Sekarang menurut Adek, rencana apa untuk memperlancar rencana yang dipilih adek tadi?
Merencanakan jalan keluar
Klien
Saya harus bilang bapak Buk, biar bapak tahu. Tapi Buk,,,saya takut kalau bapak marah

Praktikan
Kalau takut apakah masalah adek selesai?

Klien
Nggak sih buk, emmmm tapi bagaimana ya Buk….

Praktikan
Apakah hanya bapak saja yang bisa adek mintai pertimbangan?

Klien
Oiya Buk…mungkin ibu saya bisa membantu. iya nanti saya bilang sama ibu dulu deh Buk…pasti ibu juga ngerti, dari pada saya malah nilainya jelek. Biar ibu bilang ke bapak.

Praktikan
Kapan itu adek lakukan?

Klien
Nanti buk setelah sampai rumah…wong bapak ada di rumah kok Buk hari ini.

Praktikan
Baiklah sesuai rencana, adek akan mengatakan kepada orang tua adek tentang rencana ini. Ada baiknya saat mengatakannya dengan bahasa yang halus dan jelas, sehingga orang tua adek memahami keadaan adek.
Tentu saja belajar kelompoknya juga mesti dipertahankan ya.
Memberi pertolongan jalan keluar (Treatment)
Klien
Iya buk benar…masalah ngomong ke orang tua saya akan mencari waktu yang pas.

Praktikan
Nah bagaimana perasaan adek sekarang?
Evaluasi (Follow up)
Klien
Yaa lega Buk..coba dari kemaren-kemaren, pasti nilai mid saya nggak kaya gini

Praktikan
Dan kira-kira bagaimana diri adek nanti kalau saran-saran adek dilaksanakan semua?


Klien
Wah saya pastinya lega Buk nggak perlu banyak-banyak ikut les tetapi yang terpenting saya bisa belajar secara efektif. Seperti yang ibu jelaskan di kelas kemarin itu.



PENUTUP

Praktikan
Iya…betul dek.
Nah kita sudah berbicara banyak hal ya di sini. Tadi adek bercerita tentang permasalahan adek. Kemudia adek tadi juga sudah mengungkapkan dan akan melakukan apa tadi?
Membuat kesimpulan
Klien
Tadi buk, saya seharusnya bilang sama orang tua, terutama bapak agar bapak tahu permasalahan saya dan setidaknya menyetujui rencana saya
Dan kelompok belajar saya harus tetap saya aktifkan buk, biar bisa saling melengkapi bersama teman-teman.

Praktikan
Ya..benar, dan ibu berharap adek bisa melaksanakannya seperti jalan keluar-jalan keluar kemarin yang adek rencanakan

Klien
Iya Buk…siap Buk. Doakan saya ya Buk..

Praktikum
Iya dek…
Nah bagaimana sekarang?  Pertemuan ini diakhiri atau dilanjutkan lain kesempatan atau bagaimana?
Menutup pertemuan
Klien
Sudah Buk…wong saya sudah tahu apa yang harus saya lakukan kok Buk. Terimakasih sudah bersedia membantu saya ya Buk.

Praktikan
Sama-sama dek

Klien
Kalau ada apa-apa saya sms Ibu saja ya Buk. Ini saya mau pulang biar segera ketemu ibu.

Praktikan
Iya dek…..hati-hati di jalan yaaa


5 komentar: