bagi yang sedang merasa gundah gulana, merasa sehari seperti 24 jam dan seminggu seperti tujuh hari (ya iyaaa laaah). maka jangan saaampai nggak baca kisah ini....dijaaamin deh....jadi nggak ngerasa jadi makhluk paling gundah di seantero jagad raaaya :)
Ada yang mencintaku sedalam palung, hingga dia rela
korbankan nyawanya demi diriku. Tetapi aku malah memilih orang yang mencintai
dunianya dan tak dapat memenjarakan amarahku. Sekuntum mawar itu rela berikanku
wanginya dan melindungiku dengan durinya, tapi kenapa aku memilih menggenggam
teratai yang hanya bisa tegak di dalam air?
Bintang itu rela berikan separuh
malamnya pada bulan, tapi ternyata bulan memilih mentari yang sebenarnya
menghapus bulan ketika pagi tiba. Kenapa semua itu salah? Kenapa cinta yang
semestinya tulus terkalahkan oleh fatamorgana kebahagiaan sesaat? Andai aku
bisa ungkap semua sesal ini, apakah kehangatan pagi itu akan kembali? (1 Mei
2010)
Sekarang bahkan aku tak bisa mempercayai diriku sendiri
lagi. Apakah jalan yang aku lalui ini benar? Ataukah menyakiti itu dibenarkan? Semua
tampak buram dalam duniaku. Aku yang salah dan aku tak bisa membuatnya menjadi
benar. Ketika semua itu hilang dari hidupku aku merasa jadi makhluk paling
bodoh dari yang pernah ada. Ku hancurkan terang demi kelam...ku hancurkan nyawa
demi harapan... Adakah yang dapat mengatakan padaku bahwa jalan yang ku ambil
itu tepat atau tidak? Atau mereka seperti diriku? Yang hanya bisa diam ketika
waktu berlalu dihadapannya. (20 April 2010)
^^Semoga
Bermanfaat ya^^
Jangan
lupa mem’vote atau memberi komentar atau masukan atau apapun lah agar
kedepannya blog ini tambah atau bisa bermanfaat lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar