Selasa, 03 September 2013

Genggam Tangan (ku)

Saat itu aku berjalan dengan beberapa sahabatku untuk menuju ke suatu tempat. tempat dimana sangat aku harapkan. Tempat yang beberapa tahun ini aku impikan. Dan aku sangat bersemangat bercerita kepada sahabatku untuk mengajaknya turut serta ke tempat itu.
Aku teramat yakin dengan jalan yang ku ambil, bahkan aku ikut meyakinkan sahabatku yang ragu akan keindahan tempat yang ku tuju.
Aku membangkitkan semangatnya, mencoba menghapus keraguannya dan ku tenangkan ia agar tak merasa kesepian. Bagiku membuat orang lain bahagia akan membuatku memiliki kebahagiaan yang berlipat ganda.
Aku dan para sahabatku menunggu dengan sabar kereta yang akan membawaku ke sana.
Dengan harapan ada tempat untuk kami....Yah...tempat untuk kami, bukan hanya aku!
Di kejauhan lokomotif mulai terlihat, tapi kereta tak berhenti lama...
telah banyak orang yang juga akan antri berdesak-desakan.
Aku paling kecil diantara sahabat-sahabatku. Saat pintu kereta mulai terbuka, aku terdesak...
Dan aku berfikir, lebih baik ku dorong teman-temanku lebih dahulu...baru kemudian aku masuk.
Yah,,,,Aku Berhasil!
teman-temanku telah masuk ke dalam kereta.
Tapi....
Ada yang aneh...
Yah....Aku tertinggal di luar kereta
Aku mencoba berlari mengejar kereta berusaha meraih pintu kereta yang mulai tertutup...
Tuhan...beri aku kekuatan....
Tapi...Tidak......kereta semakin menjauh...membawa sahabat-sahabatku pergi ke tempat yang sebenarnya sangat ingin ku tuju.
Aku terisak....merasa tak berguna.....badanku yang kecil tak bisa ku gunakan untuk mendesak masuk ke dalam gerbong kereta, aku tersingkir.
Aku bangga! teman-temanku berada telah berada dikereta. Ku ucapkan "ceritakan padaku saat kalian sampai disana"
Mereka memandangku sedih, entah iba atau sedih...ku coba melambaikan tangan dan tersenyum.
Namun hati ini telah hancur....
kesempatan itu hilang....mimpiku juga hilang........
kalau saja aku pergi sendiri, mungkin hanya aku! tapi apakah aku akan seegois itu? Tuhan...apakah tindakanku salah? 
Aku berlari pulang....
berharap lokomotif lain membawaku ke tempat lain yang membuat orang lain iri....
Aku lebih kencang berlari,
berharap harapan dalam hidupku terkumpul lagi...bukan menjadi keping-keping yang tiada arti....
....
Beberapa minggu kemudian aku bertemu sahabatku lagi....Aku hanya dapat melihat dari jauh dan menahan malu....apakah mereka akan menggenggam tanganku saat aku terpuruk ini?? apakah mereka tahu bagaimana hancurnya harapanku saat ini?
aku ingin tersenyum bangga pada mereka...tapi tidak sanggup....saat ku coba...semakin aku ingin berada seperti mereka...
Tuhan.....
Apakah aku tetap seperti rumput liar kecil?
yang tak berguna dan tidak ada kesempatan lagi untukku?
Pantaskah aku marah kepada mereka? sedangkan aku yang menyuruh mereka kesana...Yah...aku yang membuat mereka yakin untuk bertamasya ke tempat indah itu.
Tuhan...kuatkan hatiku....hatiku saja...Bisakah rumput liar ini menjadi teratai saja? tak mengapa ditempat penuh lumpur...mungkin memang tempatku disana.........
kuatkan Hatiku Tuhan,,,,Kuatkan....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar