Bedakan
Antara Hubungan Badan dengan Sex Education
Sebelum membahas Sex Education atau pendidikan seks, kita
tengok sebentar apa hakikat dari pendidikan itu sendiri. Pendidikan merupakan
kunci untuk kemajuan dan perkembangan yang berkualitas, sebab dengan pendidikan
manusia dapat mewujudkan semua potensi dirinya baik sebagai pribadi maupun
sebagai warga masyarakat. Dalam rangka mewujudkan potensi diri menjadi multipel kompetensi harus melewati proses pendidikan yang
diimplementasikan dalam proses pembelajaran.
Agar terwujud
sebuah pendidikan yang bermutu dan efisien, maka perlu disusun dan dilaksanakan
program-program pendidikan yang mampu membelajarkan siswa secara berkelanjutan. Dengan mutu pendidikan yang optimal, diharapkan akan
menghasilkan keunggulan sumber daya manusia yang dapat menguasai pengetahuan,
keterampilan dan keahlian sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
terus berkembang secara pesat. Hal tersebut menunjukkan bahwa keunggulan sumber
daya manusia dapat dibentuk melalui pendidikan secara bertahap dan
berkelanjutan.
Akhir-akhir ini seperti
yang diberitakan melalui berbagai media, tindak kriminal dan tingkat kekerasan
seksual meningkat dan diperparah dengan pelaku-pelaku tersebut masih remaja
bahkan ada yang masih di bawah umur. Hal ini memicu berbagai pertanyaan tentang
peranan lembaga pendidik yang nampaknya kurang berhasil membentuk sikap sehat
mental bagi semua peserta didiknya melalui mata pelajaran yang ada saat ini.
Oleh sebab itu maka muncul pemikiran tentang perlunya penambahan pendidikan sex
dalam kurikulum di negeri tercinta ini. Seperti halnya masalah lain, maka
pemikiran ini juga ada beberapa yang menentang. Mereka yang menentang
menganggap bahwa pendidikan sex itu tabu dan hanya akan membuat peserta didik
leluasa melakukan hubungan di luar nikah.
Alasan-alasan seperti
itu adalah keliru dan salah besar. Pendidikan sex bukan mengajarkan anak untuk
melakukan hubungan badan, tetapi lebih menyangkut pemahaman peran anak sebagai
laki-laki dan perempuan. Pemahaman peran tersebut berguna agar anak dapat
menghargai perbedaan jenis kelamin disekitarnya. Bentuk menghargai itu misalnya sebagai
seorang anak laki-laki harus melindungi anak perempuan atau bahkan dalam
kebersihan kelas pekerjaan berat seperti mengangkat kursi dikerjakan laki-laki
dan menyapu dikerjakan perempuan.
Materi dalam pendidikan
sex bisa disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di sekolah tersebut, materi itu
nantinya dikemas dalam mata pelajaran-mata pelajaran yang ada. Kepiawaian guru
dalam mengemas materi menjadi modal bagaimana membentuk sikap positif dan
karakter yang sehat baik secara mental maupun jasmani pada peserta didik. Jika
anak sudah mendapat wawasan secara terbuka dan benar maka anak akan paham dan
menghindari dampak-dampak negatifnya. Tetapi apabila hanya sedikit yang
merekatau, maka anak akan penasaran dan mencari-cari sendiri melalui internet
atau media lain. Proses mencari informasi sendiri itulah yang perlu diwaspadai,
tanpa adanya pengawasan akan berdampak yang tidak baik bagi anak.
Aspek-aspek yang
disampaikan dalam pendidikan sex tergantung dari kebutuhan sekolah tersebut
karena ini menyangkut penanaman sikap sehat mental dan jasmani pada peserta
didik. Aspek tersebut misalnya (a) pemahaman tentang dunia remaja dan pengaruh
negatif/positif dalam pergaulan, (b) perbedaan fisik dan psikis antara
laki-laki dan perempuan, (c) perlunya menjaga kesehatan diri terutama organ
reproduksi, (d) perlunya memahami perkembangan remaja dan perubahan yang
terjadi, (e) perlunya pencapaian
tugas-tugas perkembangan remaja, dan (f) penyaluran tenaga remaja yang berlebih
dalam hal yang positif misalnya kompetisi olahraga atau ekstrakurikuler.
Bermanfaat khususnya kalangan Remaja :)
BalasHapusTerimakasih sudah berkenan mampir di blog saya :)
Hapuswaw,, manfaat banget :D
BalasHapus