SATUAN
KEGIATAN LAYANAN
KONSELING INDIVIDUAL
A.
Judul / Spesifikasi Layanan : menganggap
permasalahan yang dialami disebabkan oleh orang lain
B. Bidang
Bimbingan :
Pribadi-Sosial
C. Jenis
Layanan :
Konseling Individual
D. Fungsi
Layanan :
Pemahaman dan Pengembangan
F.
Hasil yang ingin dicapai :
1. Konseli dapat memahami keadaan diri secara baik
2. Konseli dapat berpikir secara rasional
3. Konseli dapat menemukan jalan keluar bagi masalahnya
G. Sasaran
Layanan :
Oky
H. Uraian
Kegiatan Pemberian Layanan :
ü Pendahuluan :
a.
Menyambut dan menerima konseli dengan
apa adanya.
b. (Menciptakan hubungan baik) Membuka
pembicaraan dengan topik-topik netral
ü Inti :
c. (Assesment )
Ø Menggali
informasi tentang keadaan konseli dan mendorong konseli untuk menguraikan
permasalahan yang konseli alami.
d. ( Antecedent Event/ Activity )
Ø Merumuskan
kejadian yang sebenarnya terjadi dan dialami konseli sehingga konseli memiliki irational belief.
e.
(Belief)
Ø Merumuskan
yang menjadi irational belief konseli
atas kejadian yang sebenarnya terjadi. Sehingga konselor dapat memahami
keyakinan konseli atas peristiwa yang dialami konseli.
f.
( Consequence )
Ø Merumuskan
hasil yang dibentuk dari irational belief konseli. Dalam permasalahan ini consequence atas Antecedent Event adalah
mengurung diri di kamar.
g.
( Disputing )
Ø Konselor
melakukan proses konseling dengan men dispute
atau melawan irational belief konseli
dengan rational belief konseli. Dispute dilakukan dengan memberikan
treatment berupa Teknik Imitasi-Simulasi pada konseli.
h.
( Effect/Expectation )
Ø Hasil
yang di dapatkan berupa keberhasilan dapat diubahnya irational Belief menjadi rational belief sehingga perilaku konseli
dapat terarah pada perilaku yang lebih positif.
§ Penutup
i.
Membuat kesimpulan : Konselor menuntun konseli
untuk membuat kesimpulan hasil konseling.
j.
Menutup pertemuan
I.
Tempat Penyelenggara Layanan : Ruang BK
J.
Waktu :
3 x 35 Menit
K. Metode :
Konseling RET (Rational-Emotive Therapy)
L. Teknik :
·
Teknik Kognitif : home work assigments
·
Teknik Afektif : Imitasi-simulasi
·
Teknik Behavioristik : Reinforcement
M. Pihak
yang diikutsertakan :
Guru Pembimbing dan Konseli
N. Rencana
Penilaian dan tindak lanjut :
1. Mengamati perilaku konseli saat kegiatan konseling
2. Mengamati pilihan jalan keluar yang dipilih oleh konseli
O. Catatan Khusus : Apabila di perlukan, dapat dilaksanakan
konseling pada pertemuan berikutnya
VERBATIM
KONSELING INDIVIDU
A.
IDENTITAS
KONSELI
Nama :
Oki Margareta
Kelas : XI IPS 2
Usia : 17 tahun
Rangkuman Masalah : menyalahkan orang lain karena acara PMR yang
diadakan tidak berjalan lancar, kemudian didiamkan oleh teman-temannya karena
dia juga cuek saat bertemu temannya.
B.
KASUS
Oki adalah siswa kelas
XI IPS 2, dia mengikuti ekstrakulikuler PMR. Beberapa minggu yang lalu, ekskul
tersebut mengadakan bakti sosial ke suatu daerah. Akan tetapi ada suatu
kesalahan, kebetulan ketua panitianya adalah Oki. Oki merasa bahwa acara
tersebut berantakan gara-gara semua teman-teman panitia yang tidak bisa
diandalkan.Oki melimpahkan kesalahan itu kepada teman-temannya.
Selesai acara Oki
mendiamkan teman-temannya, tidak bertegur sapa lagi. Karena Oki merasa malu,
sekarang Oki tidak bersemangat untuk masuk ekskul PMR. Padahal sebenarnya dia
sangat suka sekali menjadi anggota PMR.
Berikut
adalah contoh kasus yang menggunakan teori Terapi Rasional Emotif. Dengan
menggunakan Home Work Assigments (teknik
kognitif), Imitasi-Simulasi (teknik afektif) dan Reinforcement (Teknik
Behavioristik)
C. VERBATIM
PELAKU
|
PERNYATAAN
|
KETERANGAN
|
PERTEMUAN
KE-1
|
||
Konseli
|
“selamat siang Bu....Asssalamu’alaykum”
|
|
Konselor
|
“Wa’alaykum salam...oiya...selamat
siang, wah Oky ya?
Mari-mari masuk. Maaf tadi habis ada
tamu dari dinas, jadi masih berantakan. Ibu bereskan dulu ya...”
|
Oppening
:
Good
Rapport
|
Konseli
|
“oiya buk, tidak apa-apa kok......”
|
|
Konselor
|
“em...kalau ibu boleh tahu, Oky ini
berada di kelas berapa ya? Kelas X itu bukan?”
|
Good
Rapport
|
Konseli
|
“oh bukan bu, saya kelas XI IPS 2
bu..”
|
|
Konselor
|
“yang ketua kelasnya Rengga itu ya?”
|
Good
Rapport
|
Konseli
|
“benar Bu, Rengga ketua kelasnya.”
|
|
Konselor
|
“waah tadi ibu pikir Oki itu yang anak
kelas X4 itu.”
|
Good
Rapport
|
Konseli
|
“bukan Bu...cuma sama nama saja. Dan
kebetulan dek Oki Narita yang kelas X4 itu ikut ekstrakulikuler PMR seperti
saya Bu.”
|
|
Konselor
|
“emmm benar....pantesan ibu pangling.
Ibu sebenarnya sering melihat kalian latihan PMR di sore hari.”
|
Good
Rapport
|
“Oiya Oki, tumben sudah jam pulang
sekolah belum pulang ke rumah?”
|
Lead
|
|
“ada yang bisa ibu bantu?”
|
Lead
|
|
Konseli
|
“iya bu, saya sengaja belum pulang.
Karena saya .....ada sesuatu yang ingin saya kemukakan kepada ibu”
|
|
Konselor
|
“oh ya...silakan,kemukakan saja tidak
apa-apa...”
|
Lead
|
Konseli
|
“aduuh gimana ya Bu....sayaa malu.
Bingung juga”
|
|
Konselor
|
“tidak perlu bingung Oki, disini
posisi ibu sebagai salah satu guru pembimbing di sekolah ini. Dan ibu akan
mendengarkan semua keluhan yang ingin Oki sampaikan,
Oki tidak perlu khawatir, apapun yang
diungkapkan ibu jamin kerahasiaannya. Hanya Oki dan ibu saja yang tahu.
Bagaimana, setuju?
|
Structuring
: Role limit
|
Konseli
|
“emmm baiklah bu, saya setuju”
|
|
Konselor
|
“ baik, kalau begitu. Coba Oki
ceritakan. Apakah yang saat ini menjadi ganjalan di hati Oki?”
|
Eksplorasi
|
Konseli
|
“Begini Bu, kemarin itu saya dan
teman-teman PMR mengadakan acara bakti sosial. Eh....masa hampir sepertiga
barang yang mau dibawa ketinggalan Bu. Padahal kan sudah sampai di tempat,
jauh lagi Bu. Saya merasa itu adek-adek kelas di kepanitiaan gak bisa kerja
dengan bener Bu. Saya kan malu. huh sebel dech Bu.”
|
A-(Assesment)
|
Konselor
|
“em...bisakah Oki menjelaskan lebih
detail lagi kepada ibu?”
|
Lead
|
Konseli
|
Ya saya kan ketua panitia Bu, udah
dibilangin bawa 4 mobil. 3 mobil buat rekan-rekan panitia dan satu mobil buat
semua barang-barang yang akan disalurkan. Padahal kita berangkat dari jam 7
pagi Buk. Soalnya tempatnya pelosok banget Buk. Saya kan di mobil pertama,
ternyata yang di mobil belakang saya nggak kerja dengan bener. Masa
barang-barang banyak yang gak dibawa. Saya kan keseeeel banget bu.”
|
B-(Activity)
|
Konselor
|
“dengan kata lain Oki merasa kesal dan
malu karena anggota-anggota Oki yang Oki anggap tidak cekatan begitu?”
|
Clarification
|
“Apakah memang sebelum berangkat ke
tempat bak-sos Oki sudah mengontrol semua kesiapan?”
|
Eksplorasi
|
|
Konseli
|
Iyalah Bu kesel aja pake banget. Ya
harusnya mereka tahu tugas masing-masing dong Bu. Masa gitu aja saya. Masa
mereka nggak bisa mandiri? Saya kan yang kena marah Pak Guru Buk.padahal kan
yang salah mereka”
|
C-(Belief)
|
Konselor
|
Wah jadi kayak bos besar gitu ya, yang
harus gak boleh disalahin?”
|
Asumsi
|
Konseli
|
“hehehehe ibu ah ini saya jadi malu.
Ya nggak gitu Buk, saya itu maunya ini kan acara sudah direncanakan lama.
Barang-barang baksos udah disiapin lama. Lhaa kok malah nggak dibawa.
Apa-apaan coba Buk.”
|
|
Konselor
|
“hehehehe Ibu hanya Bergurau saja,
supaya Oki lebih tenang...
baiklah, selanjutnya coba ceritakan apa
yang menjadi ganjalan dalam perasaan Oki dengan teman-teman Oki di PMR?”
|
Eksplorasi
|
Konseli
|
“jadi gini Bu...karena kesalahan waktu
acara itu. Nama saya kan jadi jelek di mata guru-guru dan teman-teman Buk.
Masa saya tidak bisa mengadakan acara dengan baik. Saya malu dan benci, saya
jadi males ke PMR lagi Bu”
|
|
Konselor
|
“Oki sekarang malah membenci
teman-temannya dan menghindar dari teman-teman PMR ya?”
|
Restatement
|
Konseli
|
“Iya donk Bu….males ketemu mereka
lagi”
|
|
Konselor
|
“Oki sudah tahu belum bahwa menjadi
ketua itu memang harus bijaksana dan sabar?”
|
Lead
|
Konseli
|
“Iya Bu, saya tahu……”
|
|
Konselor
|
“Nah….berarti Oki sudah tahu bahwa
memang disetiap kegiatan memang harus kita pertanggungjawabkan apapun
hasilnya bukan?”
|
Lead
|
“Bukankah kalian juga sudah bekerja
sama dengan baik sejak lama?”
|
Factual
reasurance
|
|
Konseli
|
“Iya sich Bu, tapi kan saya malu. Wong
mereka yang nggak teliti. Saya sekarang jarang banget ngumpul sama
temen-temen PMR bu, saya cuekin mereka.”
|
D-(Consequence)
|
Konselor
|
“Nah mari kita pikirkan bersama-sama, Oky
ingin dianggap sebagai pemimpin yang sukses memimpin timnya. Sedangkan sesaat
sebelum berangkat Oky lebih dulu ke lokasi baksos, dan belum memimpin
teman-temannya untuk meneliti semua perlengkapan apakah sudah dimasukkan ke
dalam mobil atau belum.”
“Bagaimana Oky coba dipikirkan mana
yang benar?”
|
Confrontation
|
Konseli
|
“Heem Bu,saya ingin
teman-teman saya benar. Berbuat sesuai dengan mau saya. Tetapi saya malah
nggak mengorganisir teman-teman saya dengan baik. Malahan saya terkesan
otoriter, sukanya cuma menyuruh-nyuruh saja. Saya sendiri nggak ngajak
temen-temen meneliti perlengkapan.”
|
|
Konselor
|
“Betul sekali....
Ibu senang Oky memiliki sikap
bijaksana seperti ini.”
|
Reinforcement
Empati
|
“Ibu mengerti apa yang Oky katakan.”
|
Empati
|
|
Konseli
|
“tetapi saya harus gimana ya Buk biar
saya nggak dendam sama temen-temen. Saya kan sekarang sering cuekin temen
saya. Dan kalau di PMR pun saya diem-dieman sama mereka Bu. Pasti temen-temen
saya marah sama saya Bu.”
|
|
Konselor
|
“Tentunya banyak cara...coba Oky,
bagaimana cara mengatasinya, Coba utarakan kepada Ibu??”
|
Lead
|
Konseli
|
“Emmm…apa ya Bu…saya bingung…”
|
|
Konselor
|
“masih bingung?
Mari kita pikirkan bersama-sama, Oki
pasti bisa...”
|
Restatement
Reasurance
|
Konseli
|
“aduh pusing Bu, gak tahu. Kalau saya kelamaan
mikir nanti saya di sni keburu sore Bu”
|
|
Konselor
|
“Baik, Ibu beri tugas. Setelah keluar dari
sini, jika Oki bertemu dengan teman-teman anggota PMR, Oki menyapanya dengan ‘hai’
atau ‘hallo’ begitu. Jika memang Oki masih enggan berbicara, jika Oki bertemu
mereka cukup tersenyum saja. Bagaimana, setuju?”
|
Home
Work Assigments
|
Konseli
|
“Baik Bu, saya akan lakukan”
|
|
Konselor
|
“kalau begitu, kita cukupkan dulu, kapan Oki akan melaporkan hasil tugas ibu
tadi? Besok atau kapan?”
|
Termination
|
Konseli
|
“emmmm tiga hari lagi saya datang
kemari Bu. Kalau begitu saya permisi dulu Bu. Assalamu’alaykum”
|
|
Konselor
|
“wa’alaykum salaam, hati-hati di jalan
ya....”
|
Salam
|
PERTEMUAN
KE-2
|
||
Konseli
|
“permisi Bu, selamat Siang”
|
|
Konselor
|
“selamat Siang...eh Oki, wah sudah Ibu
tunggu-tunggu. Mari silakan duduk.
|
Opening
:Good Rapport
|
“wah kelihatannya Oki tampak lebih
bersemangat.”
|
Prediction
reassurances
|
|
Konseli
|
“iya Bu, agak mendingan sih Bu.”
|
|
Konselor
|
“hemmm yaa bagus itu.”
|
Reassurance
|
“Nah....apakah kita akan melanjutkan
perbincangan kita kemarin itu?”
|
Eksplorasi
|
|
Konseli
|
“Benar Bu, tuga ibu sudah saya
pikirkan di rumah tiga hari ini.”
|
|
Konselor
|
“kalau begitu, coba utarakan kepada
Ibu”
|
Lead
|
Konseli
|
“Iya Bu…saya mau melanjutkan
pembicaraan kita kemarin...
Setelah saya merenung dirumah…saya
sadar Bu…bila saya memang salah,Bu…saya memang seharusnya mengorganisir
teman-teman saya dan nggak semata-mata cuma menyalahkan mereka, kan
teman-teman juga mengikuti apa mau saya Buk. Mereka sudah berusaha, saya saja
yang egois”
|
E-(Disputting)
|
Konselor
|
“senang Ibu mendengarnya, Oki
mempunyai pemikiran begitu…itu benar, sebagai pemimpin atau ketua kita harus
bisa mengorganisir anggota lain bahkan meski hanya pekerjaan kecil. Kita
tidak bisa lepas tanggungjawab atau berpangkutangan hanya sebagai mandor”
|
Empati
|
Konseli
|
“tapi saya masih bingung Bu, gimana
lagi harus berhadapan dengan temen-temen. Apa lagi saya juga masih malu
karena saya nggak bisa ngadain acara ekskul PMR dengan baik.”
|
|
Konselor
|
“Oke …ibu bantu ya..ibu beri contoh
suatu simulasi, bagaimana cara menjalin keakraban dengan teman-teman satu
ekskul yang kemarin sempat Oky musuhi,yang nantinya Oky harus mempraktekkan
simulasi tersebut saat Ekskul..bagaimana??”
|
Lead
|
Konseli
|
“emm… Baik Bu…..saya mau mencobanya.”
|
|
Konselor
|
“Nanti Ibu memerankan sebagai Dina
teman PMR Oki, dan Oki memerankan sebagai diri sendiri ya....bagaimana, Oki
siap?
|
Lead
|
Konseli
|
“Saya siap bu.. saya mulai ya Bu”
|
|
Imitasi-simulasi
|
||
Simulator
1
(Oki)
|
“Hai….Dina…Ajarin
aku buat pertolongan pertama buat orang yang pingsan dong.”
|
|
Simulator
2
(Dina)
|
“Hai
juga Oki…wah.....itu mudah, nanti aku ajarin. Tapi aku nanti ajarin cara
perban-perban luka ya? Kamu kan jagonya”
|
|
Simulator
1
(Oki)
|
“iya
nanti kita latihan bareng-bareng yaa.....eh kita akan mengadakan apa waktu
HUT SMA kita? Gimana kalau donor darah?”
|
|
Simulator
2
(Dina)
|
“Wah
ide bagus itu tuh Ki....nanti kita bicarakan kepada pembina kita saja. Pasti
beliau mendukung”
|
|
Simulator
1
(Oki)
|
“iya....baiknya
sebelum hari HUT atau pas HUT ya? Sekalian bikin bazar kesehatan seperti
rencana kita dulu”
|
|
Simulator
2
(Dina)
|
“oiya
cap cus sekali itu. Nanti pas kumpul kita bicarakan bareng-bareng sama yang
lain ya?”
|
|
Simulator
1
(Oki)
|
“Okey…dengan
senang hati….”
|
|
Konselor
|
“Itu contoh simulasi dari Ibu..untuk
menjalin kembali keakraban dengan teman-teman di ekskul yang kemarin sempat
perang dingin karena permasalahan Oki. Oki akan mempraktekkannya bukan?”
|
Lead
|
Konseli
|
“Oke Buk. Saya akan mempraktekkannya
lagian nggak nyaman Bu, satu organisasi diem-dieman”
|
|
Konselor
|
“setelah praktek simulasi tadi, apa
yang Oki rasakan, dan hikmahnya apa??”
|
Eksplorasi
|
Konseli
|
“Wah saya mendapat hikmah Bu, setelah
praktek dengan Ibu tadi, ternyata untuk menjalin kembali keakraban harus
dijalin dengan komunikasi, yang seperti Ibu ajarkan tadi…”
|
|
Konselor
|
“betul sekali…tanpa komunikasi
keakraban tidak mungkin terjalin kembali.”
|
Restatement
|
“Jadi apa Oky akan diam terus dan
tidak melakukan apa-apa di PMR? Padahal Oky sangat senang menjadi anggota PMR.”
|
Confrontation
|
|
Konseli
|
“Gak Bu, saya sadar Bu bahwa pemikirin
saya tidak rasional, bila saya langsung keluar dari PMR,
seharusnya kesalahan kemarin
menjadikan saya lebih baik lagi. toh itu untuk kebaikan juga…”
|
Disputting
|
Konselor
|
“Benar sekali Oky…Ibu turut senang Oky
menjadi pribadi yang lebih baik seperti itu”
|
Reinforcement
|
Konseli
|
“Ehehehe, Ibu bisa saja, itu juga
berkat bantuan dari Ibu ehehe”
|
|
Konselor
|
“Senang rasanya bisa membantu Oky…
Bagaimana sekarang apa yang Oky
rasakan dibandingkan tadi sebelum Oky kemari…??”
|
Lead
terbuka
|
Konseli
|
“Wah sekarang Oky lega, dan sudah
tidak sedih lagi Bu, segera saya akan mempraktekkan langsung besok pada
teman-teman Oky Bu”
|
|
Konselor
|
“Syukurlah,Ibu turut senang, sukses ya
untuk besok Oky”
|
reinforcement
|
Konseli
|
“iya bu, doakan ya Bu.”
|
|
Konselor
|
“Dengan senang hati Oky….Ibu akan
selalu mendukungmu…dan nanti hasilnya Ibu dikasi tahu ya”
|
Empati
|
Konseli
|
“siap deh Buk..”
|
|
Konselor
|
“Baik tidak terasa ternyata sudah
banyak sekali sekali ya yang kita bahas pada pertemuan ini ya Oky, bagaimana...percakapan
ini kita lanjutkan atau dilanjut pada pertemuan berikutnya?”
|
Termination
|
Konseli
|
“Wah benar Bu...sudah
setengah jam saya berbincang dengan Ibu...emmm dilanjutkan lain kali saja Bu,
saya juga kasihan dengan Ibu yang seharusnya sudah pulang tapi jadi telat pulangnya
karena saya berbincang-bincang disini... beberapa hari lagi saya kesini ya Bu
yaaa”
|
|
Konselor
|
“Oh begitu...baiklah, jangan lupa
nanti dipraktekkan ya yang telah Oki coba tadi.
Tidak apa-apa Oky, memang tugas Ibu
sebagai guru Pembimbing ya seperti ini, jadi kamu tidak usah ragu lagi jika
memiliki masalah langsung saja datang kesini”
|
Structuring
: role limit
|
Konseli
|
“Baik Buk.kalau gitu
saya pamit dulu ya Bu, asalamualaykum”
|
|
Konselor
|
“Iya...walaikumsalam, hati-hati ya Oky...”
|
Penutup
|
PERTEMUAN
KE-3
|
||
Konseli
|
“selamat siaang Bu.”
|
Salam
|
Konselor
|
“selamat siang, wah Oki, silakan masuk
nak, silakan duduk.”
|
Good
Rapport
|
Konseli
|
“ terimakasih Ibu...”
|
|
Konselor
|
“wah bagaimana kabarnya?”
|
Good
Rapport
|
Konseli
|
“baik bu, saat ini saya merasa senang
dan legaa sekali.
Oiya Bu, maaf ya Bu baru sempat
menemui Ibu, soalnya HUT SMA kemarin saya dengan rekan-rekan PMR sibuk dengan
agenda kita Bu”
|
|
Konselor
|
“tidak apa-apa Oki, waktu itu Ibu juga
melihat kok kamu dan teman-teman PMR sangat cekatan melaksanakan agenda
kalian”
|
Empati
|
Konseli
|
“aah ibu bisa aja. Jadi malu saya Bu.”
|
|
Konselor
|
“Ibu bangga sekali lho.
Tetapi kalau boleh ibu tahu, apakah
yang membuat Oky bahagia? kalau boleh silahkan Oky berbagi kebahagiaan itu”
|
Reinforcement
Eksplorasi
|
Konseli
|
“Iya Bu,saya senang ternyata saya bisa bekerjasama lagi
dengan teman-teman buk. Dan Alhamdulilaaah sekali acara PMR waktu HUT sukses
Buk.ternyata memang kita harus belajar dari kesalahan Buk.”
|
(Ekspectation)
|
Konselor
|
“wah bagus sekali, ibu ikut senang
mendengarnya.”
|
Reinforcement
|
Konseli
|
“Ternyata benar Bu,bahwa perasaan saya
selama ini, bahwa saya merasa dipermalukan teman-teman itu salah. Saya lah
yang seharusnya sadar, saya kan gak mau cuma bisa jadi mandor yang gak
merhatiin anggota Buk”
|
Disputting
|
Konselor
|
“Yaa,memang begitu Oky..
Dengan kata lain, sekarang Oki sudah
dapat merasakan nya sendiri. Masalah itu perlu diselesaikan dengan jalan
terbaik bukan hanya dengan berprasangka buruk dan malah mendendam...ehehehe”
|
Clarification
|
Konseli
|
“Iya Bu,saya mengucapkan banyak
terimakasih Bu atas bantuan Ibu hingga masalah saya selesai Bu”.
|
|
Konselor
|
“Iya Oky,sama – sama dan itu sudah
menjadi kewajiban seorang konselor untuk membantu menyelesaikan masalah,saya
ikut senang”
|
Structuring
|
Konseli
|
“iya Buk.”
|
|
Konselor
|
“itu berarti dari awal pertemuan kita
yang dari tugas rumah, kemudian simulasi, coba, apa kesimpulan Oki?”
|
Lead
|
Konseli
|
“em....itu Bu, yang petama saya jadi
tahu bagaimana seharusnya pemimpin itu. Kedua saya tahu bagaimana memulai
akrab dengan teman yang awalnya saya musuhi yaitu dengan membahas seusatu
yang netral dan yang ketiga saya jadi paham bagaimana berorganisasi yang
baik. Kalau ada kesalahan, harus menyadari masing-masing bukan saling
menyalahkan
|
Summary
|
Konselor
|
“Bagus....ternyata Oki sudah lebih
bijaksana lagi ya..”
|
Reinforcement
|
Konseli
|
“Iya Bu,baiklah Bu kalau begitu saya
langsung pamit saja Bu, hari ini saya akan melatih adik kelas satu untuk
membuat tandu darurat bersama teman-teman di lapangan sana Bu”
|
|
Konselor
|
“o ya? Wah bagus sekali Oky”
“semoga sukses dan selalu kompak ya”
|
Reinforcement
|
“baiklah, kalau begitu jika ada
apa-apa atau sekedar bercerita jangan sungkan-sungkan datang menemui Ibu”
|
Termination
|
|
Klien
|
“Baik Bu, pasti. Saya permisi Bu,
Mari...selamat siang Bu”
|
|
Konselor
|
“iya Oki....selamat siang.
|
Penutup
|
^^Semoga
Bermanfaat ya^^
Jangan
lupa mem’vote atau memberi komentar atau masukan atau apapun lah agar
kedepannya blog ini tambah atau bisa bermanfaat lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar