Sebuah Renungan
Kala
hujan mereda, tetesan embun jatuh menusuk kulit tubuh...
Hidup
penuh metafora, tergambar jelas dalam diskripsi alam.
Narasi
keagungan Illahi, nampak fiktif dalam dunia ilusi.
Mimpi
bagaikan neraca hakim, akan dipercaya jika nyata dan dijauhi jika basa-basi.
Kini
kejujuran bagaikan jarum yang tersembunyi dalam tumpukan jerami...
Semakin
kau cari...
Apa
yang kau temukan?
Derita
di dunia nyata....atau hanya batasan suka diambang renjana?
Semua
berlomba, bukan untuk kebahagiaan akhirat.... Tapi untuk kesenangan sesaat
Bumi
yang kita pijak semakin panas
Langit
yang menaungi mulai hampa.
Angin
yang menyelimuti kini kusam.
Lalu
dirimu? Wahai penggoda iman dalam diriku....?
Yang
selama ini bagaikan candu yang selalu menyesatkanku,,,
Apakah
kau benar-benar sanggup membawa kebenaran dalam diriku?
Kebenaran
yang menunjukkan jalan pada Rabb-ku....
Kebenaran
yang akan selamatkanku dari tipu daya begundal jahat selama ini.
Sesungguhnya
hanya satu keinginanku.....
Aku
ingin kembali pada Rabb-ku saat aku benar-benar layak dan pantas berada di
dalam syurga elok-Nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar