Cara Membantu
Mencegah Anemia
Anemia itu apaan sih?
Anemia
itu sering disebut kurang darah, definisinya sih suatu kondisi di mana kadar
hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah kurang dari normal.
Hb
merupakan zat yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh (ya semacam
kendaraan bagi oksigen buat jalan-jalan ke seluruh tubuh gitu deh), sehingga
apabila kadar Hb kurang dari normal dapat menyebabkan berbagai gejala anemia
seperti :
1. Kaya yang di iklan gitu lho : Lemah, Letih, Lesu,
Lelah, Lunglai
2. Muka sama mata pucat
3. Kurang bergairah
4. Mata berkunang-kunang dan pusing
5. Detak jantung cepat
6. Daya tahan tubuh menurun
Anemia
yang paling sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi : Anemia Defisiensi Besi (ADB)
Hayo siapa saja yang beresiko
anemia?
Ada
beberapa faktor resiko anemia, antara lain :
·
Kehilangan darah :
seperti pada periode menstruasi dan pendarahan luka yang hebat. Kehilangan
darah dapat menyebabkan zat besi hilang lebih banyak dari dalam tubuh
·
Kehamilan dan
menyusui : sampai saat melahirkan, wanita hamil butuh zat besi sekitar 40 mg
per hari atau dua kali lipat kebutuhan kondisi tidak hamil. Dan ibu menyusui
butuh tambahan zat besi 2 mg per hari.
(sumber : Ethical Digest no.32 thn. IV Oktober2006)
·
Pola Makan
: pola makan tidak teratur, diet ketat, dan rendahnya zat besi dalam asupan
makanan sehari-hari menyebabkan tubuh tidak dapat memproduksi sel darah merah yang cukup. Pola
makan vegetarian yang ketat juga mempunyai resiko tidak mendapatkan cukup zat
besi dan vitamin B12 dalam pola makan sehari-hari.
·
Riwayat kesehatan keluarga : seseorang mempunyai resiko terkena anemia lebih
tinggi apabila ada riwayat anemia dalam keluarga.
·
Gangguan Fungsi Organ Dalam : Adanya gangguan fungsi sumsum tulang, pankreas,
usus, ginjal, atau hati dapat menyebabkan gangguan proses metabolisme zat besi
dalam tubuh.
·
Alkohol
: Alkohol menyebabkan turunnnya penyerapan zat besi dalam tubuh.
·
Anak Balita (Bawah Usia 5 Tahun) : 1 dari antara 3 balita di Indonesia menderita
anemia (Riset Kesehatan
Dasar/RISKESDAR) Nasional 2007). Resiko
defisiensi zat besi pada balita paling tinggi terjadi pada anak usia 6-24 bulan
(Penelope Nestel Consultation Unicef
Copenhagen,1996)
Gimana Cara
Membantu Mencegah dan Mengatasi Anemia?
1. Memperbanyak sumber asupan zat besi dari golongan
heme (daging merah, ayam, ikan) yang mempunyai penyerapan lebih baik
dibandingkan golongan non-heme (buah, sayur, cereal, susu)
2. Menghindari hal-hal yang menghambat penyerapan zat
besi seperti Tanin (teh), polifenol (kopi), Fitat (sereal, beras, jagung,
gandum), Kalsium dan Fosfat (susu)
3. Mengkonsumsi sumber makanan yang mengandung vitamin
C karena dapat meningkatkan penyerapan zat besi.
4. Olahraga teratur dan tidur cukup 6-8 jam/hari
5. Mengkonsumsi suplemen zat besi dengan kombinasi
dengan vitamin C.
Sumber :
Kenali
& Waspadai Anemia : Sangobion
Hidup
sehat semangat tanpa anemia
www.inspirasisehat.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar