Minggu, 27 Mei 2012

Seluk Beluk tentang Anemia


Cara Membantu Mencegah Anemia

Anemia itu apaan sih?
Anemia itu sering disebut kurang darah, definisinya sih suatu kondisi di mana kadar hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah kurang dari normal.
Hb merupakan zat yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh (ya semacam kendaraan bagi oksigen buat jalan-jalan ke seluruh tubuh gitu deh), sehingga apabila kadar Hb kurang dari normal dapat menyebabkan berbagai gejala anemia seperti :

1.      Kaya yang di iklan gitu lho : Lemah, Letih, Lesu, Lelah, Lunglai
2.      Muka sama mata pucat
3.      Kurang bergairah
4.      Mata berkunang-kunang dan pusing
5.      Detak jantung cepat
6.      Daya tahan tubuh menurun
Anemia yang paling sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi : Anemia Defisiensi Besi (ADB)

Hayo siapa saja yang beresiko anemia?
Ada beberapa faktor resiko anemia, antara lain :
·         Kehilangan darah : seperti pada periode menstruasi dan pendarahan luka yang hebat. Kehilangan darah dapat menyebabkan zat besi hilang lebih banyak dari dalam tubuh
·         Kehamilan dan menyusui : sampai saat melahirkan, wanita hamil butuh zat besi sekitar 40 mg per hari atau dua kali lipat kebutuhan kondisi tidak hamil. Dan ibu menyusui butuh tambahan zat besi 2 mg per hari. (sumber : Ethical Digest no.32 thn. IV Oktober2006)
·         Pola Makan : pola makan tidak teratur, diet ketat, dan rendahnya zat besi dalam asupan makanan sehari-hari menyebabkan tubuh tidak dapat  memproduksi sel darah merah yang cukup. Pola makan vegetarian yang ketat juga mempunyai resiko tidak mendapatkan cukup zat besi dan vitamin B12 dalam pola makan sehari-hari.
·         Riwayat kesehatan keluarga : seseorang mempunyai resiko terkena anemia lebih tinggi apabila ada riwayat anemia dalam keluarga.
·         Gangguan Fungsi Organ Dalam : Adanya gangguan fungsi sumsum tulang, pankreas, usus, ginjal, atau hati dapat menyebabkan gangguan proses metabolisme zat besi dalam tubuh.
·         Alkohol : Alkohol menyebabkan turunnnya penyerapan zat besi dalam tubuh.
·         Anak Balita (Bawah Usia 5 Tahun) : 1 dari antara 3 balita di Indonesia menderita anemia (Riset Kesehatan Dasar/RISKESDAR) Nasional 2007). Resiko defisiensi zat besi pada balita paling tinggi terjadi pada anak usia 6-24 bulan (Penelope Nestel Consultation Unicef Copenhagen,1996)

Gimana Cara Membantu Mencegah dan Mengatasi Anemia?
1.      Memperbanyak sumber asupan zat besi dari golongan heme (daging merah, ayam, ikan) yang mempunyai penyerapan lebih baik dibandingkan golongan non-heme (buah, sayur, cereal, susu)
2.      Menghindari hal-hal yang menghambat penyerapan zat besi seperti Tanin (teh), polifenol (kopi), Fitat (sereal, beras, jagung, gandum), Kalsium dan Fosfat (susu)
3.      Mengkonsumsi sumber makanan yang mengandung vitamin C karena dapat meningkatkan penyerapan zat besi.
4.      Olahraga teratur dan tidur cukup 6-8 jam/hari
5.      Mengkonsumsi suplemen zat besi dengan kombinasi dengan vitamin C.

Sumber :
Kenali & Waspadai Anemia : Sangobion
Hidup sehat semangat tanpa anemia
www.inspirasisehat.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar